Di bidang kriptografi, enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.
Enkripsi dapat digunakan untuk mengamankan informasi yang kita kirimkan agar orang lain tidak dapat membaca dan mengolah informasi tersebut.
Enkripsi juga dapat digunakan melindungi data yang tersimpan pada perangkat penyimpanan anda seperti harddisk, CD atau flashdisk. Hal tersebut penting agar bila sewaktu-waktu laptop atau flashdisk anda dicuri, maka si pencuri tidak akan mampu mengakses data yang ada didalamnya.Cara Kerja Enkripsi
Keamanan informasi pada internet disiapkan dengan berbagai macam jenis metode, anda mungkin tidak menyadarinya bahwa data yang anda kirim tersebut telah dienkripsi terlebih dahulu. Data yang dikirim dalam bentuk mentah (tidak terenkripsi) disebut plaintext. Data tersebut kemudian dienkripsi menggunakan algoritma enkripsi dan kunci enkripsi.
Proses tersebut menghasilkan sebuah bentuk data yang baru yang disebut chipertext. Chipertext ini hanya mampu dibaca apabila diuraikan terlebih dahulu dengan menggunakan sebuah kunci yang cocok dengannya, proses pengubahan bentuk dari chipertext menjadi plaintext ini disebut dekripsi.
Jenis-jenis Enkripsi
- Kriptografi Simetris
Kunci simetris menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada data. Pada saat akan melakukan dekripsi, pengirim harus terlebih dahulu membagikan private keynya agar mampu didekripsi oleh penerima. Kunci simetris yang paling banyak digunakan adalah adalah AES, yang diciptakan untuk melindungi informasi rahasia pemerintah. - Kriptografi Asimetris
Kriptografi asimetris atau juga dikenal sebagai kriptografi kunci publik, menggunakan dua kunci yang berbeda: satu publik dan satu privat yang saling terkait secara matematis. Kunci publik bisa dibagi dengan semua orang, sedangkan kunci privat harus dirahasiakan. RSA merupakan algoritma asimetris yang paling banyak digunakan.
Contoh Enkripsi
- Triple DES
Pertama ada Triple DES, merupakan pengembangan lebih lanjut dari algoritma DES (Data Encryption Standard). Di mana DES dinilai sudah tidak kompeten karena kerap dibobol oleh hacker. Triple DES mempergunakan proteksi dengan 3 kunci berbeda, di mana masing-masing terdiri dari setidaknya panjang 56 bits. - RSA
Selanjutnya ada RSA yang umumnya dipakai publik secara luas, bahkan juga dipakai sebagai standar untuk berkirim data melalui internet. Tidak seperti Triple DES, algoritma RSA bersifat asimetris karena kunci dekripsinya yang berpasangan. Dengan metode ini, sampai sekarang masih mustahil ditembus. - Blowfish
Mirip seperti Triple DES, merupakan pengembang lebih lanjut dari DES. Perbedaannya dengan Triple DES, Blowfish akan membagi data yang akan dienkripsi menjadi banyak blok. Di mana per blok ukurannya adalah 64 bits, lalu tiap blok ini akan dienkripsi satu per satu secara berbeda-beda. - AES
AES yang merupakan singkatan dari Advanced Encryption Standard. Soalnya AES ini sudah menjadi standar pemerintah Amerika Serikat dan beberapa organisasi ternama lainnya. Panjang enkripsinya ada 128 bits namun sangat kompleks. Dalam kondisi ekstrim, bisa diperpanjang hingga 256 bits. - DES
DES termasuk ke dalam sistem kriptografi simetri dan tergolong jenis cipher blok. DES beroperasi pada ukuran blok 64 bit. DES mengenkripsikan 64 bit plainteks menjadi 64 bit cipherteks dengan menggunakan 56 bit kunci internal (internal key) atau upa-kunci (subkey). Kunci internal dibangkitkan dari kunci eksternal (external key) yang panjangnya 64 bit. - Rivest Code
Dalam kriptografi , RC2 adalah cipher blok yang dirancang oleh Ron Rivest di 1987 . “RC” singkatan dari “Ron’s Code” atau “Rivest Cipher”; cipher lainnya yang dirancang oleh Rivest termasuk RC4 , RC5 dan RC6 .RC2 adalah 64-bit blok cipher dengan ukuran variabel kunci . 18 Its putaran diatur sebagai sumber-berat jaringan Feistel , dengan 16 putaran dari satu jenis (pencampuran) diselingi oleh dua putaran jenis lain (dihaluskan). Sebuah putaran pencampuran terdiri dari empat aplikasi transformasi MIX, seperti ditunjukkan pada diagram. - IDEA
International Data Encryption Algorithm (IDEA) adalah algoritma yang dikembangkan oleh Dr X. Lai dan Prof J. Massey di Swiss pada awal 1990 untuk menggantikan standar DES. Menggunakan tombol yang sama untuk enkripsi dan dekripsi, seperti DES beroperasi pada tanggal 8 byte pada suatu waktu. Tidak seperti DES meskipun menggunakan kunci 128-bit. Panjang kunci ini tidak memungkinkan untuk istirahat oleh hanya mencoba setiap kunci, dan tidak ada cara lain serangan dikenal. Ini adalah algorighm cepat, dan juga telah diimplementasikan dalam chipset perangkat keras, membuatnya lebih cepat.
Sumber :
- https://www.nesabamedia.com/pengertian-enkripsi/
- https://jalantikus.com/tips/jenis-enkripsi-password/
- https://alamk1405.blogspot.com/2016/10/macam-macam-enkripsi.html